Peran Ahli Gizi Sebagai Pengelola Pelayanan Gizi Masyarakat
Peran Ahli Gizi Sebagai Pengelola Pelayanan Gizi Masyarakat
Di era globaliasi saat ini,
ternyata masih banyak orang yang belum mengenal apa itu ahli gizi. Padahal
perannya juga sama pentingnya dalam
peningkatan kesehatan. Ahli gizi merupakan
salah satu profesi pelayanan masyarakat yang bergerak dibidang kesehatan.
Sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatn Republik Indonesia Nomor 374/MENKES/SK/III/2007,
bahwa ahli gizi adalah seseorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan akademik dalam bidang gizi sesuai aturan yang berlaku, mempunyai
tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh untuk melakukan kegiatan
funsional dalam bidang pelayanan gizi, makanan,
dan dietetik baik di masyarakat, individu atau rumah sakit.
Jadi
bukan hanya dokter, perawat, bidan, dan tenaga farmasi saja yang memiliki peran
dalam memajukan kesehatan masyarakat Indonesia, peran ahli gizi juga dibutuhkan
dalam memajukan atau meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat
Indonesia. Secara umum, ahli gizi memiliki 3 peran penting bagi kesehatan,
yaitu Dietisien, sebagai Konselor gizi, dan sebagai Penyuluh gizi. Menurut
Kamus Gizi (2010), Dietisien adalah
seseorang yang memiliki pendidikan gizi, khususnya dietetik, yang bekerja untuk
menerapkan prinsip-prinsip gizi dalam pemberian makan kepada individu atau
kelompok, merencanakan menu, dan diet khusus, serta mengawasi penyelenggaraan
dan penyajian makanan. Sedangkan seorang Konselor gizi adalah ahli gizi yang bekerja untuk membantu orang
lain (klien) mengenali, mengatasi masalah gizi yang dihadapi, dan mendorong
klien untuk mencari dan memilih cara pemecahan masalah gizi secara mudah
sehingga dapat dilaksanakan oleh klien secara efektif dan efisien. Kemudian
peran ahli gizi yang satu lagi ialah sebagai penyuluh gizi. Yakni seseorang yang memberikan penyuluhan gizi yang
merupakan suatu upaya menjelaskan, menggunakan, memilih, dan mengolah bahan
makanan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku perorangan atau
masyarakat dalam mengonsumsi makanan sehingga meningkatkan kesehatan dan
gizinya (Kamus Gizi, 2010).
Mengapa
kita perlu memajukan dan meningkatkan kesehatan gizi masyarakat indonesia?
Karena kesehatan dan gizi merupkan faktor penting yang secara langsung
berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Negara yang hebat
adalah negara yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Maka
dari itu peran ahli gizi sangat
diperlukan untuk mengupayakan peningkatan status gizi dan kesehatan dari masyarakat
melalui perbaikan gizi agar dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas.
Namun
demikian, perbaikan gizi harus memperhatikan dari segala aspek karena kita tahu
bahwa masalah gizi yang sedang dihadapi Indonesia sekarang ini adalah penyakit
degeneratif dan double burden nutrition (masalah gizi ganda)
yakni dimana kasus gizi buruk sama banyaknya dengan kasus gizi lebih atau
obesitas. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan dari masyarakat
tentang gizi. Untuk itu keberadaan ahli gizi sebagai konselor gizi dan penyuluh
gizi sangatlah diperlukan untuk membantu mengentaskan masalah gizi yang ada
dimasyarakat. Seorang ahli gizi yang
memiliki kompetensi sebagai dietisien harus bisa dan mampu memberikan edukasi dan informasi kepada
masyarakat dalam upaya membantu masyarakat mengatasi masalah kesehatan mereka
dan keluarga melalui konseling gizi dan penyuluhan. Konseling gizi dapat
dilakukan dengan bertatap langsung dengan responden sehingga akan terjalin
hubungan komunikasi dua arah antara konselor dan responden secara intens. Edukasi dengan konseling gizi akan
sangat efektif karena informasi yang disampaikan dapat secara detail ditangkap
dengan lengkap oleh responden. Sedangkan penyuluhan gizi dapat dilakukan dengan
serentak dengan jumlah responden yang lebih banyak atau besar. Sehingga
informasi yang disampaikan dapat tersebar kepada sasaran yang lebih banyak
dengan waktu yang relatif singkat.
Selain
itu, dengan adanya ahli gizi didalam pelayanan kesehatan, diharapkan dapat
membantu memperbaiki status kesehatan masyarakat, khususnya melalui berbagai
upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Kemudian, dari ahli gizi
ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui informasi-informasi tentang
kesehatan khususnya yang berhubungan dengan gizi. Ahli gizi juga diharapkan
mampu merangkul masyarakat dalam upaya membantu menyelesaikan masalah gizi dan
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat.
Dengan
mengetahui pentingnya peran ahli gizi dalam membantu meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan membantu menyelesaikan masalah gizi dan kesehatan yang
dihadapi masyarakat Indonesia. Mari kita dukung mereka dalam menjalankan
program-program gizi dan kesehatan guna menciptakan sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas dan untuk menuju Indonesia yang lebih sehat.
By : Indah Sari Utami
G42151849
Daftar Pustaka
Keputusan
Menteri Kesehatn Republik Indonesia Nomor 374/MENKES/SK/III/2007
Sandjaja,
Atmarita. 2010. Kamus Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Komentar
Posting Komentar